Thursday 16 August 2012

My Sweet 17th Bash!!!


Bingung mau nulis apa di birthday bash kali ini. Mungkin terlalu menyenangkan, mungkin juga kelewat sempurna. Hahaha meskipun awalnya ada nangis-nangisannya juga sih, biasa lah anak nangisan.
Jadi hari itu, 12 Agustus 2012. Hari seneng –senengnya sih, ya wajar wong 9bulan nga a a a aleepak. Hari  itu juga Angels Day!!!  Nggak juga ding, hanya melanjutkan ritual tahunan yaaah bagi-bagi sebagian harta kita berempat dalam wujud takjil, untuk mereka yg membutuhkan. May Allah bless us, ya! Laluuu di tengah perjalanan pulang udah ada gelagat nggak enak dari Kebo. Aku sih ngiranya, “okelah aku tau besok aku ultah, kamu mau bikin aku mangkel kan ya kan” tapi udah tau gituuu kok ya masih aja nangis ngejer duh bego. Ya gimana nggak sedih, I’ve known that your daddy has that orphanage outta town before, then you said that  your daddy asked you to go with him, on my birthday. It probably means that you couldn’t come to my party. Jadilah malam itu jadi penuh emosi, cuma ngeread chatmu sampe nggak tau ada berapa chat yg kebo kirim -yg tentu saja menyedihkan, begging for my forgiveness, blaming yourself- dan malem waktu jam 12 lebih waktu banyak anak yang mulai ngucapin happy birthday, kamu krik krik nggak ada bunyinya…then I cried myself a waterfall til I’m asleep.
Bangun sahur, jam setengah empat. Waktu lagi enak maem, tiba-tiba ada yg ngebel rumah…dan berisik. Then my daddy told me that they were my friends. So with the eyebags hanging on my eyes, I opened the fence and found out cha, gita, diwa, ivan, dito were standing outside the fence, singing ‘happy birthday’, holding a box of cheesecake on their hands with candles-off -_- Akhirnya aku duduk di tempat duduk samping rumah, masih setengah sadar nggak sadar (kondisinya ngantuk berat), trus cha bilang “pil noleh belakang” EEEH ADA SI GANTENGKUUU *alepaaak* ngasih kado trus senyam senyum nggak jelas. Tak pukulin soalnya katanya mau ke orphanage nya itu, then he said “iya emang besok aku mau kesana, jadi nggak bisa dateng” and that was like a thunder breaking the dawn *aleeepak lagi*. Yasudahlah, mau gimana lagi. Akhirnya ngobrol sama mereka di dalem rumah, ke masjid buat sholat subuh. Jam 6an, kentung udah gupuh mau pulang. Gimanapun caranya mau tak tahan-tahan biar nggak pulang dulu. Sampe akhirnya kebo keluar pager, tak susul. Laluu for the 1st time I heard you yelled at me. Dibilang nggak direken pas ijin pulang, dibilang udah siang lah apa lah, dibilang mangkelno. Hey, is that my fault? Am I wrong for begging you to stay cause I know, you won’t be there at my party? U kno, that was the time when I tried so hard not to let my tears running down my cheek.
Okelaaah, waktu anak-anak pada pulang, banyaaak banget chat bbm yg kukirim, dan nggak kebo bales. Nggak tau itu marah atau emang lagi perjalanan outta town. Jam jam menuju acaraku, aku mulai ngerasa “okelah mau gimana lagi, with or without him, this party is just gonna be held anyway” meskipun raut mukaku nggak bahagia,banget. Waktu udah di venue, tiba-tiba auk bilang “lho pil, olus kok nggak masuk?” and I was surprised, hahahaha you cheated on me yaaa. Waktu itu, kukira emang kebo berencana bohong. Setelah ituuu, acar berjalan normal dan lancar tanpa hambatan hehehe.
Besoknya, barulaaah mengalir semua cerita kehebohan ultahku dari kebo. Gimana repotnya dia nanya ke sahabat-sahabatku (bida, yusi, GG, angels) aku sukanya apa, gimana repotnya dia pengen buat hari itu spesial dengan mbelani keluar malem dan nggak tidur, gimana nelongsonya atinya waktu liat aku nggak kayak surprised with the surprise, gimana malunya dia waktu kudu ketemu panda. And this is the best part of his blahs; gimana kebo cerita tentang rencana ke orphanage yang ternyata bukan bohongan! Jadi h-1 ultah, his daddy asked him to go there, and that was true. They were arguing about the plan. Kebo said that he had a plan to go to his friend’s bday party. His father said that he didn’t know what’s the importance of attending the party, it’s just a time-wasted. His father warned him. He said that if he didn’t go with him, don’t bother to come back home. Jadilah, kebo bingung badai. Entah ada angin apa, om bambang bilang kalo kebo mau pulang duluan, kebo kudu bawa motor sendiri. And he took the risk, nggak peduli seberapa jauh kotanya, yg penting bisa ke acaraku, dan nggak peduli seberapa cepet dia harus ngebut, yang penting bisa sampe Surabaya tepat waktu. And here I am, listening to the story with a huge guilty feeling. Apalagi waktu kebo bilang “kalo misal pas kebo lagi ngebut itu tabrakan, pila masih marah la’an sampe sekarang?” gilaaakkkkk yo gendeng be’e aku bo lek kon kecelakaan hiks T__T
Dari semuuua cerita-ceritanya, nggak dari kebo aja tapi dari anak-anak jugaa, tentang gimana mbelaninya kebo buat ultahku, ya gimana nggak touched haaa :”)
I considered the best part of my 17th birthday is, your effort to make me happy, your effort to make me feel special. That’s the greatest gift that a boy could give to his birthday girl.

I love you, for more J

No comments:

Post a Comment